Widyan H.P

Widyan H.P
:D its me , just ordinary boy

Selasa, 23 Agustus 2011

Bocah Misterius

Bocah itu menjadi pembicaraan dikampung Ketapang. Sudah tiga hari ini ia mondar-mandir keliling kampung.

Ia menggoda anak-anak sebayanya, menggoda anak-anak remaja diatasnya, dan bahkan orang-orang tua. Hal ini bagi orang kampung sungguh menyebalkan.

Yah, bagaimana tidak menyebalkan, anak itu menggoda dengan berjalan kesana kemari sambil tangan kanannya memegang roti isi daging yang tampak coklat menyala. Sementara tangan kirinya memegang es kelapa, lengkap dengan tetesan air dan butiran-butiran es yang melekat diplastik es tersebut.

Pemandangan tersebut menjadi hal biasa bila orang-orang kampung melihatnya bukan pada bulan puasa! Tapi ini justru terjadi ditengah hari pada bulan puasa Bulan ketika banyak orang sedang menahan lapar dan haus. Es kelapa dan roti isi daging tentu saja menggoda orang yang melihatnya.

Pemandangan itu semakin bertambah tidak biasa, karena kebetulan selama tiga hari semenjak bocah itu ada, matahari dikampung itu lebih terik dari biasanya. Luqman mendapat laporan dari orang-orang kampong mengenai bocah itu. Mereka tidak berani melarang bocah kecil itu menyodor-nyodorkan dan memperagakan bagaimana dengan nikmatnya ia mencicipi es kelapa dan roti isi daging tersebut.

Pernah ada yang melarangnya, tapi orang itu kemudian dibuat mundur ketakutan sekaligus keheranan.

Setiap dilarang, bocah itu akan mendengus dan matanya akan memberikan kilatan yang menyeramkan. Membuat mundur semua orang yang akan melarangnya.

Luqman memutuskan akan menunggu kehadiran bocah itu. Kata orang kampung, belakangan ini, setiap bakda zuhur, anak itu akan muncul secara misterius. Bocah itu akan muncul dengan pakaian lusuh yang sama dengan hari-hari kemarin dan akan muncul pula dengan es kelapa dan roti isi daging yang sama juga!

Tidak lama Luqman menunggu, bocah itu datang lagi. Benar, ia menari-nari dengan menyeruput es kelapa itu. Tingkah bocah itu jelas membuat orang lain menelan ludah, tanda ingin meminum es itu juga.

Luqman pun lalu menegurnya.. Cuma,ya itu tadi,bukannya takut, bocah itu malah mendelik hebat dan melotot, seakan-akan matanya akan keluar.

“Bismillah.. .” ucap Luqman dengan kembali mencengkeram lengan bocah itu. Ia kuatkan mentalnya. Ia berpikir,kalau memang bocah itu bocah jadi-jadian, ia akan korek keterangan apa maksud semua ini. Kalau memang bocah itu “bocah beneran” pun, ia juga akan cari keterangan, siapa dan dari mana sesungguhnya bocah itu.


Mendengar ucapan bismillah itu, bocah tadi mendadak menuruti tarikan tangan Luqman. Luqman pun menyentak tanggannya, menyeret dengan halus bocah itu, dan membawanya ke rumah. Gerakan Luqman diikuti dengan tatapan penuh tanda tanya dari orang-orang yang melihatnya.

“Ada apa Tuan melarang saya meminum es kelapa dan menyantap roti isi daging ini? Bukankah ini kepunyaan saya?” tanya bocah itu sesampainya di rumah Luqman, seakan-akan tahu bahwa Luqman akan bertanya tentang kelakuannya.

Matanya masih lekat menatap tajam pada Luqman.

“Maaf ya, itu karena kamu melakukannya dibulan puasa,” jawab Luqman dengan halus,”apalagi kamu tahu, bukankah seharusnya kamu juga berpuasa? Kamu bukannya ikut menahan lapar dan haus, tapi malah menggoda orang dengan tingkahmu itu..”

Sebenarnya Luqman masih akan mengeluarkan uneg-unegnya, mengomeli anak itu. Tapi mendadak bocah itu berdiri sebelum Luqman selesai.

Ia menatap Luqman lebih tajam lagi. “Itu kan yang kalian lakukan juga kepada kami semua! Bukankah kalian yang lebih sering melakukan hal ini ketimbang saya..?!

Kalian selalu mempertontonkan kemewahan ketika kami hidup dibawah garis kemiskinan pada sebelas bulan diluar bulan puasa?

Bukankah kalian yang lebih sering melupakan kami yang kelaparan, dengan menimbun harta sebanyak-banyaknya dan melupakan kami?

Bukankah kalian juga yang selalu tertawa dan melupakan kami yang sedang menangis?

Bukankah kalian yang selalu berobat mahal bila sedikit saja sakit menyerang, sementara kalian mendiamkan kami yang mengeluh kesakitan hingga kematian menjemput ajal..?!

Bukankah juga di bulan puasa ini hanya pergeseran waktu saja bagi kalian untuk menahan lapar dan haus?

Ketika bedug maghrib bertalu, ketika azan maghrib terdengar, kalian kembali pada kerakusan kalian…!?”

Bocah itu terus saja berbicara tanpa memberi kesempatan pada Luqman untuk menyela. Tiba-tiba suara bocah itu berubah.

Kalau tadinya ia berkata begitu tegas dan terdengar “sangat” menusuk, kini ia bersuara lirih, mengiba.

“Ketahuilah Tuan.., kami ini berpuasa tanpa ujung, kami senantiasa berpuasa meski bukan waktunya bulan puasa, lantaran memang tak ada makanan yang bisa kami makan. Sementara Tuan hanya berpuasa sepanjang siang saja.

Dan ketahuilah juga, justru Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan lah yang menyakiti perasaan kami dengan berpakaian yang luar biasa mewahnya, lalu kalian sebut itu menyambut Ramadhan dan ‘Idul Fithri?

Bukankah kalian juga yang selalu berlebihan dalam mempersiapkan makanan yang luar biasa bervariasi banyaknya, segala rupa ada, lantas kalian menyebutnya dengan istilah menyambut Ramadhan dan ‘Idul Fithri?

Tuan.., sebelas bulan kalian semua tertawa di saat kami menangis, bahkan pada bulan Ramadhan pun hanya ada kepedulian yang seadanya pula.

Tuan.., kalianlah yang melupakan kami, kalianlah yang menggoda kami, dua belas bulan tanpa terkecuali termasuk di bulan ramadhan ini.

Apa yang telah saya lakukan adalah yang kalian lakukan juga terhadap orang-orang kecil seperti kami…!

Tuan.., sadarkah Tuan akan ketidak abadian harta? Lalu kenapakah kalian masih saja mendekap harta secara berlebih?

Tuan.., sadarkah apa yang terjadi bila Tuan dan orang-orang sekeliling Tuan tertawa sepanjang masa dan melupakan kami yang semestinya diingat?

Bahkan, berlebihannya Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan bukan hanya pada penggunaan harta, tapi juga pada dosa dan maksiat.. Tahukah Tuan akan adanya azab Tuhan yang akan menimpa?

Tuan.., jangan merasa aman lantaran kaki masih menginjak bumi. Tuan…, jangan merasa perut kan tetap kenyang lantaran masih tersimpan pangan ‘tuk setahun, jangan pernah merasa matahari tidak akan pernah menyatu dengan bumi kelak….”

Wuahh…, entahlah apa yang ada di kepala dan hati Luqman. Kalimat demi kalimat meluncur deras dari mulut bocah kecil itu tanpa bisa dihentikan.

Dan hebatnya, semua yang disampaikan bocah tersebut adalah benar adanya!

Hal ini menambah keyakinan Luqman, bahwa bocah ini bukanlah bocah sembarangan.

Setelah berkata pedas dan tajam seperti itu, bocah itu pergi begitu saja meninggalkan Luqman yang dibuatnya terbengong-bengong.

Di kejauhan, Luqman melihat bocah itu menghilang bak ditelan bumi.

Begitu sadar, Luqman berlari mengejar ke luar rumah hingga ke tepian jalan raya kampung Ketapang. Ia edarkan pandangan ke seluruh sudut yang bisa dilihatnya, tapi ia tidak menemukan bocah itu. Di tengah deru nafasnya yang memburu, ia tanya semua orang di ujung jalan, tapi semuanya menggeleng bingung.

Bahkan, orang-orang yang menunggu penasaran didepan rumahnya pun mengaku tidak melihat bocah itu keluar dari rumah Luqman!

Bocah itu benar-benar misterius! Dan sekarang ia malah menghilang!

Luqman tidak mau main-main. Segera ia putar langkah, balik ke rumah. Ia ambil sajadah, sujud dan bersyukur. Meski peristiwa tadi irrasional, tidak masuk akal, tapi ia mau meyakini bagian yang masuk akal saja. Bahwa memang betul adanya apa yang dikatakan bocah misterius tadi.

Bocah tadi memberikan pelajaran yang berharga, betapa kita sering melupakan orang yang seharusnya kita ingat.. Yaitu mereka yang tidak berpakaian, mereka yang kelaparan, dan mereka yang tidak memiliki penghidupan yang layak.

Bocah tadi juga memberikan Luqman pelajaran bahwa seharusnya mereka yang sedang berada diatas, yang sedang mendapatkan karunia Allah, jangan sekali-kali menggoda orang kecil, orang bawah, dengan berjalan membusungkan dada dan mempertontonkan kemewahan yang berlebihan.

Marilah berpikir tentang dampak sosial yang akan terjadi bila kita terus menjejali tontonan kemewahan, sementara yang melihatnya sedang membungkuk menahan lapar. Luqman berterima kasih kepada Allah yang telah memberikannya hikmah yang luar biasa. Luqman tidak mau menjadi bagian yang Allah sebut mati mata hatinya.

Sekarang yang ada dipikirannya sekarang , entah mau dipercaya orang atau tidak, ia akan mengabarkan kejadian yang dialaminya bersama bocah itu sekaligus menjelaskan hikmah kehadiran bocah tadi kepada semua orang yang dikenalnya, kepada sebanyak-banyaknya orang.

Kejadian bersama bocah tadi begitu berharga bagi siapa saja yang menghendaki bercahayanya hati.

Pertemuan itu menjadi pertemuan yang terakhir. Sejak itu Luqman tidak pernah lagi melihatnya, selama-lamanya. Luqman rindu kalimat-kalimat pedas dan tudingan-tudingan yang memang betul adanya.

Luqman rindu akan kehadiran anak itu agar ada seseorang yang berani menunjuk hidungnya ketika ia salah.

Selamat menjalankan ibadah puasa…

***

(Mansur, Yusuf, Bocah misterius : wisata hati / Yusuf Mansur. Bandung: Mizan, 2004)

Sabtu, 12 Maret 2011

CINTA YANG HILANG

CINTA YANG HILANG
Karya : Widyan , Dkk

Kemana engkau pergi
rindu ini menusuk hatiku
disini aku menunggu
menanti kehairanmu

ditempat yang dulu
tempat kita bertemu
aku selalu menunggu
tolong tuhan pertemukan aku

Selasa, 08 Maret 2011

Video Liverpool VS Manchester United ( Promo )



menit ke 1.21 F. Torres Mencium Lambang Liverpool , tapi ketika pers saat pindah ke chelsea dia tidak mengakui mencium lambang liverpool

Senin, 07 Maret 2011

Lelaki Biasa

Dia Lelaki biasa , sama seperti lainnnya
panjang jalan dia alami dalam hidupnya
jatuh bangun sudah biasa baginya
beban hidup dan hilang gadis tercinta
malang memang nasibnya

Dia lelaki biasa sama seperti lainnya
yang mencari kedamaian cinta
lelaki itu berlari jauh sudah
memandang kedepan kelak akan jadi apa
usahlah kau menyerah

Dia lelali biasa sama seperti lainnya
ntah apa yang dia ingini
tetap lakukan yang dia miliki
tetap tegar saat batin merintih
melakukan yang terbaik

Dia lelaku biasa sama seperti lainnya
Di hari minggu ini
keajaiban datang dari illahi
semua keadaannya menjadi membaik
itulah berkat usaha sendiri

karya : widyan hasbi

Negeri Timur Tengah Bergejolak

rakyat meminta keadilan
rakyat ingin kesamaan
rakyat tak bisa di bohongi
rakyat ingin demokrasi

Terjadi kerusuhan sana sini
yang mestinya bisa d akhiri
dengan turunnya sang penguasa
dengan cara yang bijaksana

Sebagai penguasa harus ingat
generasi baru akan menempat
cepat redamlah pro dan kontra
jangan ada perang saudara

karya : Widyan Hasbi

Saat Tanpa mu

Terkadang hatiku gelisah memikirkan mu
membuatku terasa semu dan jenuh
kadang terpikir untuk berbuat sesuatu
melepasmu tapi aku tidak sekejam itu

Rindu semakin menusuk hatiku
menyelinap kedalam tulang dadaku
membuat aku cenat cenut
resah lalui waktu

Andai angin bisa bicara
tolong sampaikan pesan
"aku rindu padamu sayang"
ku hanya menunggu sekarang


karya : Widyan Hasbi

Sabtu, 05 Maret 2011

-Tentang Saya-


Nama Lengkap : Widyan Hasbi Pranata
NickName : Widy , Widyan (resmi) , Bule , jangkung , dll
Lahir : 21 Desember 1996
Kampung halaman : Bangka belitung
Cita-Cita : Orang berguna , Pemain Bola , Sastrawan
Hobi : Main Bola , Membaca , Menulis ,

Nama Saya Widyan lahir di kota Pangkal Pinang di provinsi Bangka Belitung Mungkin bagi anda yang pernah nonton laskar pelangi ya tidak asing lagi suasananya sama seperti itu di sana .
Saya Suka bermain bola , membaca , menulis , dll . aku seorang lelaki yang mempunyai Visi dan Misi kedepan . prinsip selalu teguh ku pegang . Prinsip Hidupku "Usaha Nomer 1 Hasil Nomer 2" , yang terpenting kita harus mencoba terus dan terus , hasil tidak lah penting yang terpenting untuk sukses adalah sebuah proses . karena jika proses itu baik , maka tuhan memberikan yang baik pula , ya ga ?

Saya sudah berpindah-pindah sejak kecil karena orang perantauan maklumi. Saya tinggal di tangerang sejak TK , yang sebelumnya di slipi , Jakarta , dari lulus TK saya pindah ke Palembang ikut orangtua bekerja setelah lulus kelas 2 SD saya ke tangerang lagi tetap di rumah yang sama , dan bersekolah di SDN Medang .
Sejak Kecil saya adalah orang yang polos, cerdas, cekatan, dan di senangi banyak orang. Sejak SD kelas 3 di tangerang suasana sedikit berbeda di sana lebih sedikit ada yang namanya "anak badung" . mungkin istilahnya saya murid baru di sana masih harus beradaptasi dengan suasana kota metropolitan yang sangat KERAS ahaha .

Kelas 6 Saya berkelahi saya tak berani memukul dia karena dia teman saya , mungkin dengan begitu dia akan sadar perbuatannya salah , saya di pukul berkali kali hanya di sekitar tangan tak berani memukul muka aahaha . padahal masalahnya dia hanya salah paham , mungkin aku yang mengucapkan nasihat terlalu melukai hati dia aku mengucapkan kira kira "di jadi orang harus lebih baik dari orangtua jangan sama , lebih maju dong" mungkin dia sakit hati atau aku salah berbicara mengucapkan nama orangtuanya .

Sejak lulus SD NEM saya peringkat 3 di SD yaitu 25,95.itu semua tidak lepas dari tahajud mamah ku yang aku ingat sekali mamah nangis ngedo'ain aku :D thanks mom .

Kemudian berhasil masuk SMPN 13 hanya 15 orang yang dari kabupaten/luarkota . saya masih terbilang polos , pertama kalinya di kota karena sebelumnya di kabupaten yang tergolong anak nya di bawah anak kota .

Di SMPN 13 saya masuk kelas 7 A banyak hal hal yang aku alami di sana , mulai dari jalan kaki ke cipondoh , di tampar mang dedi , bikin geng djancok ,tempur 7 A 7 B , dan di sana kepolosanku hilang walaupun awalnya agak polos ahaha .

di 7 A pertama kalinya saya pegang alat musik , sejak itu saya sok sokan bisa :P ahahaha . ngeband di deket rumah aldo waktu itu dan nama bandnya D7ancok , wahahaha.

Di 7 A semester pertama saya rangking 7 , dan semester kedua rangking 4 . sebuah kenaikan yang bagus dalam persaingan pendidikan di kota . agak berbeda dari kabupaten sana yang anak anaknya MALAS frontal :P waaka .

sejak kelas 8 E , saya meranbat dunia game walaupun sebelumnya emang dewa game sejak SD sih udah megang game namanya DOTA , RF , SEAL , RO , Audit , GunBound .
Semenjak SMP ini saya terkenal di Game Point Blank ada yang bilang saya dewa PB di 13 ada juga yang tidak menyetujui itu walau seharusnya saya mayor pertama di 13 , ahaha biarlah .

Sejak kelas 8 E , saya belajar musik membeli gitar dari papah , kira kira 800 rb di gramedia merk yamaha , :D wow niat banget papah ku ini , padahal belum tentu bakat musik . semenjak kelas 8 saya tau kunci dasar Gitar , tetapi tidak mendalaminya karena frustasi tak ada suport bermusik dan saya tidak mempelajari dengan sungguh sungguh .

Di kelas 8 semester satu juga sayakaget tidak mendapatkan 10 besar mungkin karena saya terlalu banyak bermain dan tidak enaknya teman sekitar saya yang selalu bercanda . di semester 2 saya mendapatkan peringkat 8 ( kalau tidak salah ) itu membuat saya enakan karena tidak mengecewakan ortu .

Di kelas 9 awal aku mengerti mengapa hidup itu susah , aku tidak menjadi polos lagi sejak saat itu , sudah membranikan diri mengekspresikan diri , dan memainkan gitar lagi dan menggambar dengan modal nekat . ahaha

Di kelas 9 aku mengalami suka duka . dan aku mengerti apa arti itu cinta , cinta itu tak bisa di paksakan , cinta itu buta , cinta itu membutuhkan pengertian .

Di kelas 9 Juga banyak yang membuat aku terkenal dari adek kelas mengenal saya . mungkin eksis kali ya emang dari kelas 7 sih eksis tapi kan ga tau nama saya siapa .

Mungkin di kelas 9 Ini awal terbentuknya pribadiku yang baik .